Sabtu, 24 September 2011

Resume-3 APBO

NIM/Nama     : 09.41011.0023/Elda Dini Fitriana
Tugas              : Resume-3 Analisa dan Perancangan Berorientasi Objek
Dosen             : Pak Teguh
Pemodelan bisnis adalah studi organisasi. Selama proses pemodelan bisnis, Anda memeriksa struktur organisasi dan melihat peran dalam perusahaan dan bagaimana mereka saling berhubungan. Anda juga memeriksa workflow organisasi, proses utama dalam perusahaan, bagaimana mereka bekerja, seberapa efektif mereka, dan apakah ada hambatan. Anda akan memeriksa entitas luar, baik individu atau perusahaan lain, yang berinteraksi dengan bisnis, dan melihat implikasi interaksi tersebut. Singkatnya, Anda mencoba untuk memahami apa yang di dalam dan di luar bisnis, dan bagaimana berbicara dalam dan di luar satu sama lain. Dalam UML, Anda akan dokumen ini informasi dalam model bisnis.

 Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi ke dunia nyata. Model bisnis sangat membantu kita untuk memahami masalah yang harus diselesaikan oleh perangkat lunak yang akan kita buat. Lalu apa proses-proses bisnis dan bagaimana mungkin mereka dirancang untuk mendukung satu sasaran organisasi ?

Bagaimana cara kita mendesain sistem informasi untuk mengumpulkan,memelihara, dan memproses data yang diperlukan untuk menghasilkan       keluaran-keluaran yang diperlukan oleh manajemen mengatur efektifitas proses-proses bisnis dalam jaman informasi ?
Analisis akan menggunakan model semantik - model dari aksi-aksi nyata atau penomena. Yaitu menggunakan REAL Business Process Modeling sebagai suatu metode untuk membantu anda memahami dan model proses-proses bisnis
                                                          
Tujuan Pemodelan Proses Bisnis
·         Memahami struktur dan dinamika organisasi
·         Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi
·         Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai sebuah pemahaman yang benar mengenai sebuah organisasi
·         Mampu memperoleh software aplikasi yang akan kita buat yang diperlukan untuk mencapai target  organisasi


Mengapa Model Bisnis?

Ada banyak alasan untuk melakukan pemodelan bisnis. Alasan-alasan ini termasuk memperoleh pemahaman tentang organisasi Anda dan sistem perangkat lunak, membantu dalam upaya proses bisnis-re-engineering, dan membangun sebuah alat pelatihan yang kuat, sebagaimana dijelaskan dalam bagian berikut.

Memahami Visi Organisasi

Bahkan jika Anda tidak membangun sebuah sistem perangkat lunak, Anda dapat menggunakan model bisnis untuk memahami dan mendokumentasikan apa organisasi Anda tidak. Ini adalah cara yang mengagumkan untuk mengembangkan sebuah pernyataan visi untuk organisasi Anda, diagram dalam pemodelan bisnis akan membantu Anda memahami apa keuntungan dunia luar dari hubungannya dengan organisasi Anda, serta bagaimana organisasi anda pergi tentang mencapai tujuan ini. Pemodelan bisnis tidak hanya berlaku untuk tingkat organisasi. Sebuah divisi khusus dalam sebuah organisasi mungkin ingin pergi melalui proses bisnis-pemodelan untuk mengembangkan divisi sendiri piagam atau pernyataan misi.

Business Process Re-engineering

Pemodelan bisnis juga sangat membantu dalam upaya-proses bisnis rekayasa ulang. Salah satu artefak utama proses bisnis-pemodelan adalah diagram alur kerja. Diagram ini menggambarkan bagaimana suatu proses tertentu mengalir di dalam organisasi. Ini menunjukkan individu yang terlibat dalam proses, langkah-langkah dalam proses, dan entitas bisnis yang terlibat dalam proses. Sebuah proses bisnis rekayasa ulang-tim akan mulai dengan mendokumentasikan proses saat ini dengan diagram alur kerja. Mereka kemudian dapat menganalisa diagram untuk mencari inefisiensi atau masalah lain dalam alur kerja. Misalnya, mereka mungkin menemukan bahwa dokumen tertentu pergi dari analis, untuk manajer untuk mendapatkan persetujuan, kembali ke analis untuk informasi tambahan, dan kemudian kembali ke manajer. Proses ini mungkin dapat ditingkatkan dengan memiliki analis mengisi semua informasi yang dibutuhkan sampai depan. Ini hanyalah satu contoh bagaimana diagram alur kerja dapat dianalisis.

Tim Bisnis proses rekayasa ulang juga akan menggunakan diagram alur kerja untuk menganalisis alur kerja di masa depan. Dengan merancang sejumlah proses potensial, tim akan lebih mampu melihat dan mendiskusikan pro dan kontra dari pendekatan masing-masing dan untuk memilih proses baru yang paling tepat untuk organisasi.

Business Use-Case
Merupakan urutan tindakan yang dimainkan suatu bisnis yang menghasilkan sebuah nilai yang dapat dilihat dan ditujukan untuk suatu business actor tertentu.

Use Case : Definsi
·         Use Case adalah deskripsi dari sebuah perilaku sistem sebagai respon dari suatu aksi / permintaan dari luar sistem. Dengan kata lain, use case mendeskripsikan ‘siapabisa melakukan ‘apa’ pada sebuah sistem
·         Business use case : interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.
·         Business Use-case Model: Merupakan model yang menggambarkan proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner. Diperlukan untuk memperjelas konteks bisnis dari perangkat lunak yang akan dibuat, bersifat optional.
 Pemodelan Use-Case: Definisi
Pemodelan Use-Case : proses modeling fungsi-fungsi sistem dalam terminologi kejadian bisnis (business events) yang memicu peristiwa, dan bagaimana sistem menanggapi kejadian tersebut
·         Use-case modeling berakar dari object-oriented modeling. (pemodelan berorientasi obyek)
·         Merupakan pelengkap dari alat-alat modeling tradisional. (seperti ER Diagram)
Use Case Model
  • Teknik pemodelan untuk mendapatkan functional requirement dari sebuah sistem
  • Menggambarkan interaksi antara pengguna dan sistem
  • Menjelaskan secara naratif bagaimana system akan digunakan
  • Menggunakan skenario untuk menjelaskan setiap aktivitas yang mungkin terjadi
  • Kadangkala notasi kurang detail, terutama untuk beberapa aktivitas tertentu
Business Modeling
  •   Teknik pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan model suatu bisnis
  •   Digunakan untuk meninjau, meningkatkan dan membuat sebuah bisnis

Tujuan Pemodelan Proses Bisnis
¨  Memahami struktur dan dinamika organisasi
¨  Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi
¨  Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai sebuah pemahaman yang benar mengenai sebuah organisasi
¨  Mampu memperoleh software aplikasi yang akan kita buat yang diperlukan untuk mencapai target  organisasi
 

Selasa, 20 September 2011

Tugas 2 Konsep E-Business (16-09-2011)

NIM/NAMA       : 09.41011.0023 / Elda Dini Fitriana
Dosen              : Tan Amelia
Tugas              :
111-eBiss Kelas P1-M2



Ride Charge (Taxi Order)

Teknologi saat ini sangatlah canggih, segala sesuatunya bisa dilakukan dengan teknologi. Bahkan untuk memesan taxi saja kita bisa memesannya melalui aplikasi yang ada di handphone kita. 

 

Kadang kala kita sering merasa kesusahan ketika akan mencari taxi, khususnya pada malam hari. Banyak orang yang melanjutkan kembali aktifitas mereka pada malam hari, namun karena tidak semua orang memiliki kendaraan pribadi maka pastilah mereka mencari taksi, disamping nyaman juga lebih aman dari pada mengunakan Bis kota or Angkot, kendala lainnya yaitu meskipun banyaknya merek taxi yang sudah ada di Indonesia khususnya di Jakarta, setiap orang pasti memiliki rasa percaya terhadap salah satu merek taxi saja, karena banyaknya tindak kriminal yang ada terjadi di dalam taxi. Memang kita bisa menelpon kantor taxi yang sudah kita percaya tapi kendala lainnya yaitu pada saat kita di kondisi handphone kita tidak memiliki tenaga baterai yang cukup untuk menelpon dan juga tidak ada jaringan, selain itu telepon umum di Jakarta rata-rata sudah tidak berfungsi bahkan gagang teleponnya pun ada yang hilang. Cukup merepotkan bukan?
Di Indonesia layanan ini masih belum masuk. Di luar sana sudah ada aplikasi handphone yang biasa kita gunakan untuk memesan taxi. Teknologi ini dapat di pasang di iPhone, Blackberry dan windows mobile. Dengan adanya aplikasi ini kita tidak perlu untuk menelpon perusahaan taxi yang kita ingin pesan. Dengan adanya teknologi GPS maka kita lebih mudah melihat keberadaan taxi yang mau kita pesan selama taxi tersebut belum terisi penumpang, selain itu apa bila anda pengguna baru anda harus membuat account terlebih dahulu untuk bisa memesan taxi. Pada saat anda mengklik order maka anda harus memasukkan ID yang anda dapatkan pada saat membuat account. Setelah memasukkan ID maka secara otomatis layanan ini akan langsung menampilkan fee-for-service anda dimana nilainya telah di tentukan sesuai dengan merek taxi yang kita inginkan. Setelah itu kita tinggal menunggu taxi yang telah kita pesan, kira-kira maximal 15 menit saja untuk menanti kedatangan taxi yang sudah kita pesan.


Bagaimana menarik bukan system pelayan taxi yang ada di A.S. mudah-mudahan teknologi ini bisa masuk di Indonesia sehingga kita tidak perlu repot menelpon armada taxi yang kita ingnkan juga kita dapat memilih dan memantau keberadaan taxi yang ingin dan sudah di pesan. Berdoa saja ya kawan…

Sabtu, 17 September 2011

Resume APBO-Pertemuan 1 (12-09-2011) dan Resume APBO-Pertemuan 2-UML (19-09-2011)


NIM/Nama: 09.41011.0023/Elda Dini Fitriana

Resume APBO-Pertemuan 1 (12-09-2011)

Beroriantasi pbjek adalah paradigm baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang system sebagai keumpulan objek – objek diskrit yang saling berinteraksi satu sama lain.

Software Enginering
·         Modeling
·         Problem Solving
·         Knowledge activity :                  -     Data
-          Informasi
-          Proses
-          Dokumen

Objek
·         Pada paradigm berorientasi objek, setiap kali objek mempunyai dua pengenal, yaitu informasi tentang objek itu dan perilaku yang mengaturnya
·         Contoh : kita tahu itu bullpen, dari informasi
·         Contoh : objek kendaraan :      -    Mobil
-          Motor
-          Becak

OOP Basic Contect
a. Abstraksi yaitu cara paling dasar untuk mengelola kompleksitas. Kompleksitas yaitu Sesuatu yang mudah tapi masih dipahami.
b. Filter yaitu hanya memilih informasi dan proses yang relevan yang akan dibangun.
   contoh: pasien dan customer
c. Pengkapsulan yaitu Memisahkan aspek-aspek eksternal objek yang dapat di akses objek-objek lain dari rincian implementasi objek itu sendiri.
Pengkapsulan (encapsulation) merupakan informasi hidding.
Informasi:   - data
                         - detil implementasi
                         - harus dipindahkan ke area private.
4P: 1. Private
      2. Protected
      3. Package
      4. Public   
d. Private adalah data yang dapat di akses oleh objek itu sendiri. contoh: admin.
e. Pewarisan adalah sebuah class yang dapat mewariskan sifat-sifatnya ke class turunannya berupa atribut dan operasi.
Contoh: Sepeda motor terdiri atas sepeda dan motor. Jadi, Sepeda motor mewarisi sifat-sifat dari class sepeda dan motor.
f. Pengiriman Pesan yaitu Objek-objek dalam sistem bekerja sama dengan cara mengirimkan pesan dari satu objek ke objek yang lainnya.
g. Asosiasi, dapat diartikan: is the friend of and is the coworker of.



Resume APBO-Pertemuan 2 - Unified Modelling Language (UML)(19-09-2011)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah system blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Untuk dapat memahami UML membutuhkan bentuk konsep dari sebuah bahasa model, dan mempelajari 3 (tiga) elemen utama dari UML seperti building block, aturan-aturan yang menyatakan bagaimana building block diletakkan secara bersamaan, dan beberapa mekanisme umum (common).

Business Use Case Diagram
Model yang menggambarkan proses-proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner

Use Case memiliki dua istilah:
 System use case : interaksi dengan sisteml
 Business use case : interaksi bisnis denganl  konsumen atau kejadian nyata.

Use Case Diagram
         Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
         Menggambarkan kebutuhan system dari sudut pandang user
         Mengfokuskan pada proses komputerisasi (automated processes)
         Menggambarkan hubungan antara use case dan actor
         Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user)
         Secara umum use case adalah:
        Pola perilaku system
        Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor
         Use case diagram terdiri dari
        Use case
        Actors
        Relationship
        System boundary boxes (optional)
        Packages (optional)


Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda


Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).


Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.


Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.


Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.


Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.


Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.